Pages

Selamat datang di Website khusus Wisata Malang Raya, sebelum keluar jangan lupa tinggalkan komentar anda




Rabu, 04 Mei 2011

Pemandian Air Panas Cangar

 
Wisatawan benar-benar akan dibuat kerasan berlama-lama berada di wisata pemandian air panas Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo Cangar. Di obyek wisata yang terletak di Dusun Cangar, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, ini wisatawan bisa berendam hingga berjam-jam di kolam air hangat. Untuk masuk di kawasan wisata alam ini, anda cukup membayar Rp. 2.700 per orang.

Pemandian air panas cangar - WisataMalang.com

Pemandian air panas cangar - WisataMalang.com
Berbekal tiket ini, Anda bisa menikmati semua potensi wisata di kawasan ini. Tidak hanya kolam air hangat, anda pun bisa menikmati suasana alam sekitar yang masih perawan. Anda tidak perlu kaget menyaksikan aneka satwa hutan seperti monyet yang masih bisa hidup bebas. Satwa-satwa ini bebas bergelantungan di beberapa dahan pohon. Aksi para monyet ini tentu menjadi hiburan pelengkap berwisata pemandian air panas Cangar.

Selain bisa menikmati sensasi Air Terjun Coban Talun, Coban Rais lalu berendam di air panas Cangar, Anda juga bisa menelusuri rimbunnya Tahura Raden Soeryo. Kawasan ini sangat cocok untuk berkemah (camping). Disini anda juga bisa melihat dari dekat sumber mata air Arboretum yang menjadi penghidupan masyarakat di 14 Kota/Kabupaten di Jawa Timur. Di Arboretum, Anda bisa melihat secara langsung koleksi aneka tanaman langka dan Padang Rumput Lalijiwo yang terhampar luas seakan tanpa batas.

 

Kebun Teh Wonosari

 
Kebun teh Wonosari merupakan Agrowisata kebun teh yang berada sekitar 30 km arah utara Kota Malang. Posisinya, tepat berada di kaki Gunung Arjuno di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari dan Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Selain menyajikan pemandangan khas hamparan kebun teh, agrowisata ini juga menyuguhi pengetahuan soal teh, yakni pemetikan daun teh sampai proses akhir hingga produk berada di tangan konsumen.
Menarik sekali, karena selama ini banyak orang tidak mengetahui proses pembuatan teh. Mulai dari daun teh yang dipetik kemudian mengalami proses hingga akhirnya bisa diseduh dalam cangkir.

Namun, aktivitas para wanita paruh baya memetik daun teh hingga proses pengolahan di pabrik lingkup PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) ini, hanya bisa dinikmati hari biasa/kerja (weekday). Bila belibur pada hari libur atau akhir pekan, aktivitas pengolahan teh seperti ini tidak bisa didapat.
Untuk mencapainya agrowisata berjarak sekitar 60 km arah Tenggara Kota Surabaya ini juga mudah. Jika tidak membawa kendaraan pribadi, bisa menggunakan angkutan umum dari Kota Malang ke arah Surabaya atau sebaliknya.
Pertengahan jalan atau tepatnya di terminal Lawang (Jalan Raya Surabaya-Malang), ganti angkutan yang khusus menuju Wonosari sekitar 6 km. Jalannya cukup bagus, menanjak, dan rada berkelok-kelok. Di terminal, selain ada angkutan khusus ke kawasan tersebut, biasanya ada carteran kendaraan yang bisa kita sewa kalau memang datang satu rombongan. Biasanya tarif yang digunakan sekali jalan hanya Rp25 ribu.

Di Wisata Agro Wonosari telah tersedia jaringan internet nirkabel (WiFi), "Hot Spot Area" tersebar di kawasan : Aula Java Cocoa, Restoran, Lapangan Tenis, "Playground", Wisma Camelia, Wisma Coffee, Aula Santoon, Area Parkir, Lapangan Bola dan sekitar Pabrik. Dimana tarif kamarnya berkisar Rp160 ribu hingga Rp300 ribu per kamar.
Fasilitas ini untuk kemudahan wisatawan dalam melakukan akses internet sambil berwisata. Pada "weekday" wisatawan bisa menikmati kegiatan/acara: "outbond", paket "meeting", wisata kebun dan pabrik atau keliling kebun dengan ATV yang tarifnya Rp10 ribu hingga Rp20 ribu, tergantung jalur dilalaui.

Memasuki kawasan ini, kesegaran udara sangat terasa sekali. Hanya dengan Rp5.000 per orang dan Rp2.500 untuk biaya parkir mobil, turis sudah bisa masuk dan bebas untuk menikmati kekayaan alam di seluruh kawasan kebun teh ini.

Tak heran, dengan indahnya alam kebun teh Wonosari ini, banyak orang Belanda, AS, Jerman, Australia, Jepang dan wisatawan asing lainnya yang seringkali datang di kawasan ini dan tinggal cukup lama. Ada yang sampai dua pekan menginap di kamar hotel yang memang sengaja disediakan untuk wisatawan.
Para wisatawan asing ini selain melakukan "tea walk", mereka lebih mengutamakan untuk mengunjungi pabrik teh yang dibangun zaman Belanda. Mereka biasanya suka dengan proses pembuatan teh. Kadang mereka seharian minum teh langsung dari pabriknya dan membawa pulang teh olahan Wonosari ini.

Agrowisata Wonosari merupakan kawasan kebun teh pertama di Jawa Timur yang dikonsep menjadi wisata kebun. Ide ini muncul dari almarhum Soebiarto, mantan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Direksi PTPN XII pada tahun 1998.

Kebun teh Wonosari juga merupakan aplikasi dari uji coba Agrowisata Kali Klathak di Banyuwangi, Jawa Timur. Pengelola mengajak wisatawan ke kebun bersejarah itu, untuk mengenali dunia tanaman, khususnya teh. Oleh sebab itu, manajemen membidik komunitas penggemar teh sebagai pangsa pasarnya.

Senin, 02 Mei 2011

Wisata Bunga SIDOMULYO


Desa Sidomulyo di kota Batu memang identik dengan Desa Bunga. Terdapat lebih dari 1.000 jenis tanaman bunga yang dibudidayakan dan tersebar di tiga dusun (Tinjumoyo, Tonggolari dan Sukorembug) yang jaraknya saling berdekatan.
Berwisata ke desa Sidomulyo agaknya sesuai khususnya bagi Anda pecinta bunga. Anda bisa menyaksikan tanaman mawar yang tumbuh di sepanjang desa yang bisa Anda petik tanpa perlu membayar, kecuali apabila Anda berminat untuk membeli.
Letaknya hanya sekitar 8 Km dari pusat kota Batu. Untuk menjangkaunya juga tak sulit. Memasuki Desa Sidomulyo, Anda langsung bisa menyimak pesona warna dari bunga-bunga yang ada di tepi kiri dan kanan jalan. Lahan pertanian dan pekarangan rumah pun penuh dengan tanaman bunga hingga tampak seperti taman.
Sejak zaman kolonial Belanda, Desa Sidomulyo sudah terkenal oleh kawasan bunga, terutama mawar. Ini disebabkan udaranya yang sejuk. Secara geografis, desa ini terletak di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut dengan suhu sekitar 18-23 °C. Berwisata di kawasan bunga Sidomulyo, Anda akan mengetahui berbagai macam hal, mulai dari cara penanaman bunga, penyiraman, proses bunga mekar, hingga pasar bunga semua ada di sana.
Bunga-bunga yang dijual di pasar bunga "Sekar Mulyo" yang terdiri dari 13 stan etalase harganya sangat murah. Satu tanaman bunga dalam polybag dapat dibeli dengan harga sekitar Rp 200,- hingga Rp 1.000,-. Harga ditentukan dari jenis bunganya. Deretan jenis bunga yang dibudidayakan petani di antaranya, mawar, krissan, agape, bambu air, lavender, wali songo, ceplok piring, cemara, beringin putih, sakura, anggrek, dan nusa indah.
Fasilitas yang tersedia  di antaranya adalah pemandu. Petani-petani bunga di sini akan dengan senang hati tanpa meminta upah, memandu para wisatawan yang berkunjung, dan umumnya mereka sangat hafal jenis bunga dan lahan mana saja yang ditanami bunga sesuai jenis yang ingin dikunjungi pengunjung.
Fasilitas lain yang tersedia yakni etalase bunga. Untuk mengetahui jenis bunga apa saja yang ada di Sidomulyo, Anda cukup datang ke Sub Terminal Agribisnis (STA) yang ada di desa itu. Di STA, sudah tersedia contoh aneka jenis bunga yang ditanami oleh para petani desa.
Bukan hanya wisata dan pasar bunga saja yang ditawarkan oleh desa Sidomulyo ini, tetapi pembelajaran tentang budidaya bunga juga akan didapatkan dari para petani bunga di sini. Sudah ratusan siswa sekolah dan masyarakat umum belajar cara menanam bunga, terutama mawar.
Selain itu tak sedikit mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malang dan sekitarnya yang menjadikan desa Sidomulyo sebagai tempat penelitian untuk pembuatan skripsi. Dan lagi-lagi semua itu gratis.

Bunga-bunga ini hampir seluruhnya gratis, kecuali jika Anda hendak membelinya

Sentra Keramik Dinoyo

Sentra keramik Dinoyo, Malang, sudah eksis sejak 1957. Awalnya lingkungan persawahan ini terbentuk sebagai sentra gerabah dan memproduksi perlengkapan rumah tangga. Melihat perkembangan keramik Cina, pengrajin asal Dinoyo kemudian mengembangkan keramik semi porselen dan namanya terus dikenal hingga kini.

Karakter khas keramik Cendera Mata terletak pada warna dan desain natural. Bentuk dan fungsinya pun bervariasi, seperti vas bunga, tempat garam dan merica, tempat kartu nama, aneka suvenir, wadah aromaterapi, tempat lilin, dan lainnya.

Sebagai generasi ketiga pengrajin keramik Dinoyo, Syamsul mempelajari produksi keramik secara otodidak. Pengembangan kualitas dilakukan dengan mengikuti berbagai pelatihan, termasuk di Bandung.
Pebisnis pionir keramik natural ini juga belajar dari komunitas keramik se-Indonesia yang dikenalnya melalui berbagai kesempatan pameran.
"Hasil pekerjaan akan maksimal jika sudah lebih dahulu menjatuhkan pilihan dan menyukainya, lalu mempelajarinya," ujar Syamsul, yang mengaku pernah belajar ke Taiwan, Cina, dan Australia, difasilitasi oleh kementrian UKM dan perusahaan pembina.

Cendera Mata Keramik
Sulastri S. Arifin (Marketing)
Jl. MT Haryono XI D.474, Dinoyo, Malang
Telp. 0341-580562 / 081555731661

Sumber Kota Malang

Alun - ALun Kota Batu



Layaknya Alun – Alun di daerah lain, alun alun kota batu ini lokasinya juga sangat strategis, di tengah area Masjid, tempat wisata, pasar juga sekolahan. Alun – Alun batu memang tak seramai alun alun Merdeka, namun saat menjelang akhir pecan atau pas ada acara Ulang tahun kota Batu, Tempat ini ramai banget, karena seluruh agenda semua di pusatkan disini.

Pada tanggal 2 mei – 8 mei 2011 Alun alun batu telah di renovasi, wajah baru Alun – Alun kota Batu ini makin indah dengan ditambahkannya beberapa permainan. Kalau anda pergi jalan – jalan ke kota batu, ngga ada salahnya anda untuk mampir di Alun – Alun Batu ini dengan menikmati berbagai kuliner Malang raya. Anda juga bisa menikmati kesejukan kota Batu yang terkenal dengan sentra sayur – Sayuran di Malang raya juga daerah penghasih Apel terbesar di Indonesia.


Anda bisa membeli oleh – oleh Khas Batu yang dijajakan oleh penjual di kios di pinggiran Alun – Alun, harganya juga ngga mahal. Semuanya di tunggu untuk kedatangannya di Alun – Alun Kota batu

Alun - Alun Merdeka


Alun – alun Merdeka terletak di tengah kota Malang. Dengan pemandangan yang lumayan bagus, di sisi kanan kiri adalah Masjid, Gereja, Kantor bupati Malang, Mall, Pusat perbelanjaan dan tempat hiburan yang lumayan bagus. Alun – alun merdeka kalau sore cukup ramai sekali, dari orang yang Cuma sekedar jalan – jalan, terus pedagang kaki lima, pengihibur, dan juga tempat kumpulnya komunitas punk Malang.
Namun ada satu beberapa hal yang kurang baik untuk dipandang mata, banyak orang berpacaran, terus sekalipun sudah disediakan tempat sampah namun masih banyak juga yang membuang sampah sembarangan, serta banyak pengamen yang maksa. Kalau kita ngga ngasih uang, mereka tidak akan pergi. Jadi kalau pengen jalan – jalan atau sekedar cuci mata ke alun – alun malang ini, mending anda siapin dulu uang receh.
Semakin lama Alun –Alun malang terus berbenah agar makin kelihatan bagus, dan untuk mewujudkan Icon kota malang sebagai Kota Bunga, di Alun – alun ini juga banyak ditanami bunga dan juga pohon – pohon jadi makin rindang. Terus ditambahkannya ratusan burung merpati makin menambah keindahan Alun – Alun merdeka ini.